🦛 Pertanyaan Tentang Ma Rifatullah
KajianUmum dengan tema Ma'rifatullah jalan untuk menyempurnakan iman kepada Nya yang dibawakan oleh ustadz Abdullah Taslim MA membahas mengenai pentingnya mempelajari Al Qur'an bagi kaum muslimin sebagai jalan untuk menyempurnakan iman kepada Allah. Seperti yang kita tahu bahwa menuntut ilmu termasuk amalan wajib bagi setiap muslim.
Assalamualaikum Wr. Wb.Pak Kyai mohon penjelasan tentang Ma'rifatullah itu apa. Wasalamu'alaikum Wr. Wb.Dwi-setiyo_dwi@ edisi 81, ada tema utama kita,
Halaqah13 ~ Landasan Pertama, Ma'rifatullah (Bagian 01) | HSI BA. 🔊 Halaqah 13 ~ Landasan Pertama, Ma'rifatullah (Bagian 01) Kita akan masuk pada poin yaitu tentang Mengenal Allah Subhanahu wa Taala, beliau mengatakan, فإذا قيل لك: ما الأصول الثلاثة التي يجب على الإنسان معرفتها؟. فقل
Halaqah16: Landasan Pertama Ma'rifatullah Bagian 4 Yang Dimaksud Dengan Rabb dan Dalilnya. 5 Nov, 2021. Setelah kita mengetahui siapakah Allah dan bagaimana kita mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka beliau rahimahullah ingin menyampaikan kepada kita bahwasanya Dzat yang telah memelihara kita dengan kenikmatannya, dan telah menciptakan
SyehSiti Jenar berkata,"Manusia harus berpegang pada akal, meyakini pula dua puluh sifat yang dimiliki Allah". Antara lain yakni; wujud, tak berawal, tak berakhir, berlainan dengan barang baru, berkuasa, berkehendak, berpengetahuan, memiliki ilmu secara hakikat dan sebagainya. Para santri mengajukan pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut :
Saudarasaudaraku, pertanyaan ke-3 ini bukan tentang lailatul qadar yang akan terjadi, tapi yang sudah terjadi. Saudara-saudaraku, Wujud konkrit buah Ramadhan itu berupa pemahaman hati akan urusan Ilahiyah (ma'rifatullah), yang hakekatnya adalah Nur yang menerangi hati. Nur itu kemudian memancar kepada alam sekitarnya melalui perilaku
CIRICIRI DALAM MA'RIFATULLAH. Seseorang dianggap ma'rifatullah (mengenal Allah) jika ia telah mengenali ; 1. asma' (nama) Allah 2. sifat Allah dan 3. af'al (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam kehidupan alam ini. Kemudian dengan bekal pengetahuan itu, ia menunjukkan :
Dalamkonteks ini, mengetahui atau mengenali Allah (ma'rifatullah) adalah wajib. QS. Ali Imran (3): 18 Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).
LAAYARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah. 9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan. 10. MAA AROFNAKA HAQQO MA'RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan. Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka
AWALUDINMA'RIFATULLAH Artinya : Awal agama mengenal Allah. 2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA'RIFAT Artinya : IKHSAN beribadat seolah olah melihat allah, 1.ada pertanyaan para pembaca kitab ini semoga dipahami:wahai saudaraku bagaimana anda mengingat,yang diingatkan ,dan siapa engkau ingat dalam sholat/sembahyang
TajukLambang Teplok adalah sebuah filosofi jawa yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam yaitu "hakekat, syariat dan ma'rifat". Sebuah makna yang menggambarkan proses dan tahapan seseorang dalam menjalani Agama Islam. Selain itu ada pula yang mengartikan Islam, Iman dan Ihsan. Hakekat mengandung makna orang - orang yang pada hakekatnya
Mahasuci dia dan maha tinggi dia dari apa yang mereka sekutukan. Manusia sangat berkepentingan untuk mengetahui siapa penciptanya dan untuk apa ia diciptakan. Ilmu Makrifat Tingkat Tinggi / Ilmu tenaga dalam tingkat Ketika membicarakan ma'rifatullah, artinya kita sedang membicarakan tentang rabb, malik, dan ilah kita. Ma rifatullah artinya apa.
DRw09. Oleh Khaerunnisa Taqiyah Mahasiswa STEI SEBI [email protected] MA’RIFATULLAH berasal dari bahasa arab yaitu yaitu mengetahui atau mengenal, maka dari kata ini kita sudah dapat menyimpulkan ma’rifatullah adalah mengenal Allah SWT. Mengapa kita harus mengenal Allah? Seperti dalam pepatah Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Kenapa bisa seperti itu? Karena pada dasarnya Setiap pada diri manusia ketika masih di dalam rahim mereka sudah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Seperti dalam firmanNya yang artinya “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah di atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.“ QS. Ar-Rum 30 Maka dari itu kita sebagai seorang mu’min yang taat harus bisa mengenal Allah SWT. Tuhan kita, Rabb kita, sang Khaliq yang menciptakan kita, dunia dan seluruh isinya. Mengapa kita harus mengenal allah? Lagi-lagi pertanyaan ini keluar kembali, Karena dengan mengenal Allah SWT. Iman kita ter-charger, iman itu butuh di charger salah satunya dengan cara mengenal Allah. BACA JUGA Hidayah Hanya Milik Allah, Kita Tak Punya Kuasa Mengubah Seseorang Lalu dengan mengenal Allah SWT, kita akan merasa lebih dekat kepada-Nya, dan akan berdampak pada ibadah kita nantinya. Contohnya kita menjadi lebih khusyuk dalam shalat, rajin bersedekah, dan mungkin juga yang tadinya tidak melaksanakan shalat sunnah menjadi melaksanakannya, dan lain sebagainya. Bagaimana cara ma’rifatullah? Apa saja tahap-tahap ma’rifatullah? Yaitu dengan menanam keyakinan kepada Allah SWT. Sebelum saya menjelaskan tentang menanam keyakinan kepada Allah SWT, saya ingin bertanya, apakah teman-teman sekalian tahu rukun iman? Ada berapakah rukun iman itu? Mengapa saya bertanya tentang ini?? Saya akan menjawabnya dengan satu persatu, tapi tidak dengan pertanyaan pertama Karena pertanyaan itu untuk teman-teman sekalian. Saya langsung saja menjawab pertanyaan kedua, rukun iman itu ada 6, Karena rukun iman itu adalah salah satu tahap atau cara untuk mengenal Allah SWT. Rukun iman yang pertama adalah Iman Kepada Allah SWT. Iman Kepada Allah SWT, ketika kita bilang iman kepada Allah SWT, maka kita haruslah mentaati akan perintah allah dan menjauhi larangannya. Iman yang berati percaya, percaya kepada Allah SWT. Bahwa Allah SWT itu satu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Seperti dalam firmannya “Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.“ QS. Al-Ikhlas 3 Bagaimana cara mengenal Allah SWT dengan rukun islam yang pertama ini? Agar kita bisa mengenal dan mengetahui Allah SWT lebih dekat yaitu dengan cara Mengetahui dan mengamalkan Asma Allah atau Asmaul Husna Nama-nama Baik Allah Mengetahui dan mengamalkan Sifat-sifat Allah Mengetahui dan mengamalkan Asma Allah atau Asmaul Husna Nama-nama Baik Allah Asmaul Husna yang artinya nama-nama baik Allah itu ada 99, yang berarti Allah memiliki 99 nama-nama yang baik bagi Allah. Contohnya Al-khaliq artinya yang Maha Menciptakan, Ar-razaq artinya yang Maha Pemberi Rizki, Al-Ghafuur artinya yang Maha Memberi Pengampun. Istilah Asmaul Husna Husna juga dikemukakan oleh Allah SWT dalam surah Thaha ayat 8 yang artinya “Dialah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai Asmaa’ul Husna nama-nama yang baik. “ QS. Thaha 8 Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa sudah sangatlah jelas Allah SWT memiliki 99 nama-nama yang baik, dan dari nama-nama yang baik itu kita bisa memuji-Nya untuk menyembah kepada Allah SWT yang berhak disembah selain-Nya. Baca juga 99 Asmaa’ul Husna. Mengetahui dan mengamalkan sifat-sifat Allah SWT Telah kita ketahui bahwa Allah SWT itu mempunyai sifa-sifat yang wajib kita ketahui yaitu terdiri dari sifat wajib bagi Allah SWT, sifat mustahil bagi Allah SWT, dan sifat jaiz bagi Allah SWT. Masing-masing sifat ada 20 yang wajib kita ketahui kecuali sifat jaiz bagi Allah SWT yang memiliki 1 sifat, dan dalam pendapat yang lain itu ada 3. Baca juga asma dan sifat Allah SWT. Rukun iman yang kedua adalah iman kepada para malaikat Allah SWT Iman Kepada para malaikat Allah SWT dengan cara kita mentaati perintah Allah SWT, seperti halnya para malaikat yang selalu berbuat kebaikan, dan menjauhi larangan-Nya seperti mereka yang tak pernah melakukan kesalahan, membantah apalagi menunda sesuatu tanpa perintah Allah SWT. Iman Kepada para malaikat Allah SWT, walaupun kita tak dapat melihat mereka tapi kita harus meyakini bahwa malaikat itu ada dan diciptakan dari cahaya dan bukan Karena itu kita mengingkari adanya mereka, Karena Allah-lah yang menciptakan mereka. Baca juga iman kepada malaikat Allah SWT Rukun iman yang ketiga yaitu iman kepada Rasul-rasul Allah SWT Iman Kepada Rasul-rasul Allah SWT, yaitu percaya kepada mereka para rasul-rasul Allah SWT. Mengikuti dan mena’ati apa yang di perintahkan Allah padanya, menjauhi dan menghindari segala larangan-Nya. Rasul-rasul Allah juga hanyalah manusia biasa, mereka juga memiliki hawa nafsu, akal, pikiran dan hati yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga merasakan artinya lapar dan dahaga. Yang membedakan diri mereka dan kita adalah mereka orang-orang yang terpilih, terpelihara, terjaga, tertinggi derajatnya dibandingkan dengan manusia biasa seperti kita. Maka dari itu kita harus Mengikuti dan mena’ati perintah mereka, juga menjauhi dan menghindari larangan mereka.. Baik yang tertera dalam al-qur’an maupun yang hanya terucap dalam lisan maupun terlakukan oleh perbuatan. Baca juga iman kepada Rasul-rasul Allah SWT. Rukun iman yang keempat yaitu iman kepada kitab-kitab Allah SWT Iman kepada kitab-kitab Allah SWT, percaya adanya kalamullah, yang di turunkan dan di sampaikan oleh rasul-rasul Allah, maksud dalam hal ini berarti percaya adanya larangan Allah, perintah Allah, ancaman dan pahala, adanya hukum syariat yang berada dalam kitab tersebut, terutama kitab Al-Qur’an. Al-Qur’an wajib kita mengenalnya, mengenalnya dalam artian bisa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, juga menghafalkannya jika memang mampu. Baca juga iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Rukun iman yang kelima adalah iman kepada qadha dan qadhar Allah SWT Iman kepada qadha dan qadhar, percaya kepada ketetapan Allah SWT, adalah salah satu wujud dalam ma’rifatullah percaya bahwa ketetapannya adalah salah satu pilihan yang terbaik untuk diri kita, terkadang manusia telah merencanakan tapi rencana Allah SWT. Adalah yang lebih baik, terkadang manusia menginginkan sesuatu yang menurut mereka itu baik untuk dirinya tetapi belum tentu menurut Allah itu baik untuk dirinya. Ketetapan Allah SWT ada yang bisa dirubah atau qadha yaitu seperti halnya kecerdasan. Pada dasarnya manusia itu dilahirkan tidak mengetahui apa-apa. Maka manusianya sendirilah yang akan membuat diri mereka menjadi pintar, cerdas, maupun bodoh. Tergantung bagaimana keinginan merekanya dan usahanya sendiri, jika mereka ingin tetapi tak ada usaha maka manusia tak akan memiliki perubahan pada dirinya, karena ulah mereka yang tak mau berusaha. BACA JUGA Semakin Mengenal Allah Semakin Kita Haus Kasihsayang-Nya Lain lagi dengan ketetapan Allah SWT. Yang tidak bisa dirubah atau qadhar seperti kematian, jodoh, dan ketika kita dilahirkan ke dunia kita tidak bisa memilih apa jenis kelamin kita, orang tua kita siapa, miskin kah… kaya kah… Semua itu tidak bisa kita ubah ketika kita terlahirkan, namun ketika kita sudah besar, sudah berilmu kita bisa saja mengubah yang tadinya hidup serba kekurangan menjadi berkecukupan. Karena usaha dan ikhtiar yang telah kita lalui. Jika kita tidak percaya dan tidak menerima semua ketetapan Allah SWT maka kita termasuk orang yang tidak beriman kepada Allah, kenapa? Karena itu salah satu cara mengenal Allah, beriman kepada allah adalah dengan percaya kepada ketetapan-Nya dan menerima-Nya pula. Terakhir cara untuk mengenal Allah SWT lebih dalam adalah dengan beriman kepada hari akhir. Beriman dan meyakini bahwa adanya hari akhir dan hari pembalasan adalah salah satu bukti bahwa kita hamba yang bertaqwa. Berikut adalah fase-fase hari akhir kiamat Yaumul barzakh= hari penantian di alam kubur Yaumul qiyamah= hari kiamat Yaumul ba’ats= hari pembangkitan Yaumul hasyr= hari berkumpulnya di padang mahsyar Yaumul hisab= hari perhitungan Yaumul mizan= hari penimbangan amal Yaumul jaza’= hari pembalasan Dari semua ini bahwasannya menuntun kita agar bisa lebih mengenal Allah SWT. Tuhan semesta alam, agar kita bisa memuhasabah diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik dalam segi ketauhidan, ibadah, maupun keimanan. Untuk dalil rukun iman ini ada dalam firman Allah SWT yang artinya ”Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah.“ QS. Al-Kahfi 88. [] OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.
Oleh Tim kajian dakwah alhikmah – Mungkin ada di kalangan kaum muslimin yang bertanya kenapa pada saat ini kita masih perlu berbicara tentang Allah padahal kita sudah sering mendengar dan menyebut namaNya, dan kita tahu bahwa Allah itu Tuhan kita. Tidakkah itu sudah cukup untuk kita? Tidak. Jangan sekali-kali kita merasa cukup dengan pemahaman dan pengenalan kita terhadap Allah. Karena, semakin memahami dan mengenaliNya kita merasa semakin dekat denganNya. Selain itu, dengan pengenalan yang lebih dalam lagi, kita bisa terhindar dari pemahaman-pemahaman yang keliru tentang Allah dan kita terhindar dari sikap-sikap yang salah terhadap Allah. Ketika kita membicarakan makrifatullah, maknanya kita berbicara tentang Rabb, Malik, dan Ilah kita. Rabb yang kita pahami dari istilah Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa. Kata Ilah mengandung arti yang dicintai, yang ditakuti, dan juga sebagai sumber pengharapan. Makna seperti ini ada di dalam surat An-Naas 114 1-3. Dengan demikian jelaslah bahwa usaha kita untuk lebih jauh memahami dan mengenal Allah adalah bagian terpenting di dalam hidup ini. Lantas, bagaimana metoda yang harus kita tempuh untuk bisa mengenal Allah? Apa saja halangan yang senantiasa menghantui manusia dari mengenalNya? Benarkan kalimat yang mengatakan, “Kenalilah dirimu niscaya engkau akan mengenali Tuhanmu.” Dari pengenalan diri sendiri, maka ia akan membawa kepada pengenalan makrifah yang menciptakan diri, yaitu Allah. Ini adalah karena pada hakikatnya makrifah kepada Allah adalah sebenar-benar makrifah dan merupakan asas segala kehidupan rohani. Setelah makrifah kepada Allah, akan membawa kita kepada makrifah kepada Nabi dan Rasul, makrifah kepada alam nyata dan alam ghaib dan makrifah kepada alam akhirat. Keyakinan terhadap Allah swt. menjadi mantap apabila kita mempunyai dalil-dalil dan bukti yang jelas tentang kewujudan eksistensi Allah lantas melahirkan pengesaan dalam mentauhidkan Allah secara mutlak. Pengabdian diri kita hanya semata-mata kepada Allah saja. Ini memberi arti kita menolak dan berusaha menghindarkan diri dari bahaya-bahaya disebabkan oleh syirik kepadaNya. Kita harus berusaha menempatkan kehidupan kita di bawah bayangan tauhid dengan cara kita memahami ruang perbahasan dalam tauhid dengan benar tanpa penyelewengan sesuai dengan manhaj salafush shalih. Kita juga harus memahami empat bentuk tauhidullah yang menjadi misi ajaran Islam di dalam Al-Qur’an maupun sunnah, yaitu tauhid asma wa sifat, tauhid rububiah, tauhid mulkiyah, dan tauhid uluhiyah. Dengan pemahaman ini kita akan termotivasi untuk melaksanakan sikap-sikap yang menjadi tuntutan utama dari setiap empat tauhid tersebut. Kehidupan paling tenang adalah kehidupan yang bersandar terus kecintaannya kepada Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu kita harus mampu membedakan di antara cinta kepada Allah dengan cinta kepada selainNya serta menjadikan cinta kepada Allah mengatasi segala-galanya. Apa yang menjadi tuntutan kepada kita ialah kita menyadari pentingnya melandasi seluruh aktivitas hidup dengan kecintaan kepada Allah, Rasul, dan jihad secara minhaji. Di dalam memahami dan mengenal Allah ini, kita seharusnya memahami bahwa Allah sebagai sumber ilmu dan pengetahuan. Ilmu-ilmu yang Allah berikan itu menerusi dua jalan yang membentuk dua fungsi yaitu sebagai pedoman hidup dan juga sebagai sarana hidup. Kita juga sepatutnya menyadari kepentingan kedua bentuk ilmu Allah dalam pengabdian kepada Allah untuk mencapai tahap takwa yang lebih cemerlang. Ayat-ayat Allah ada dalam bentuk ayat-ayat qauliyah dan kauniyah. Kedua jenis ayat-ayat Allah ini terbuka bagi siapa saja yang ingin membaca dan menelitinya. Namun terdapat berbagai halangan akan muncul di hadapan kita dalam mengenali Allah. Halangan-halangan ini muncul dalam bentuk sifat-sifat pribadi kita yang bersumberdari syahwat –seperti nifaq, takabbur, zhalim, dan dusta– dan sifat-sifat yang bersumber dari syubhat –seperti jahil, ragu-ragu, dan menyimpang. Kesemua sifat-sifat fujur itu akan menghasilkan kekufuran terhadap Allah swt. Ahammiyah Ma’rifatullah Urgensi mempelajari Makrifatullah Riwayat ada menyatakan bahwa perkara pertama yang mesti dilaksanakan dalam agama adalah mengenal Allah awwaluddin ma’rifatullah. Bermula dengan mengenal Allah, maka kita akan mengenali diri kita sendiri. Siapakah kita, di manakah kedudukan kita berbanding makhluk-makhluk yang lain? Apakah sama misi hidup kita dengan binatang-binatang yang ada di bumi ini? Apakah tanggung jawab kita dan ke manakah kesudahan hidup kita? Semua persoalan itu akan terjawab secara tepat setelah kita mengenali betul Allah sebagai Rabb dan Ilah, Yang Mencipta, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dalil-dalil QS. Muhammad 47 19 Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah sesembahan, Tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. Ayat ini mengarahkan kepada kita dengan kalimat “ketahuilah olehmu” bahwasanya tidak ada ilah selain Allah dan minta ampunlah untuk dosamu dan untuk mukminin dan mukminat. Apabila Al-Qur’an menggunakan sibghah amar perintah, maka menjadi wajib menyambut perintah tersebut. Dalam konteks ini, mengetahui atau mengenali Allah ma’rifatullah adalah wajib. QS. Ali Imran 3 18 Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian itu. Tak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan melainkan Dia, dan telah mengakui pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu sedang Allah berdiri dengan keadilan. Tidak ada tuhan melainkan Dia Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. QS. Al-Hajj 22 72-73 Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah, “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah pulalah yang disembah. QS. Az-Zumar 39 67 Mereka tidak mentaqdirkan Allah dengan ukuran yang sebenarnya sedangkan keseluruhan bumi berada di dalam genggamanNya pada Hari Kiamat dan langit-langit dilipatkan dengan kananNya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan. Tema Perbicaraan Makrifatullah – Allah Rabbul Alamin. Ketika membicarakan ma’rifatullah, artinya kita sedang membicarakan tentang Rabb, Malik, dan Ilah kita. Rabb yang kita pahami dari istilah Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan Penguasa. Sedangkan kata Ilah mengandungi arti yang dicintai, yang ditakuti, dan juga sebagai sumber pengharapan. Hal ini termaktub dalam surat An-Naas 114 1-3. Inilah tema yang dibahas dalam ma’rifatullah. Jika kita menguasai dan menghayati keseluruhan tema ini, bermakna kita telah mampu menghayati makna ketuhanan yang sebenarnya. Dalil-dalil QS. Ar-Ra’du 13 16 Katakanlah, “Siapakah Rabb segala langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Adakah kamu mengambil wali selain dariNya yang tiada manfaat kepada dirinya dan tidak pula dapat memberikan mudarat?” Katakanlah, “Apakah sama orang buta dengan orang yang melihat? Apakah sama gelap dan nur cahaya?” Bahkan adakah mereka mengadakan bagi Allah sekutu-sekutu yang menjadikan sebagaimana Allah menjadikan, lalu serupa makhluk atas mereka? Katakanlah, “Allah. Allah yang menciptakan tiap tiap sesuatu dan Dia Esa lagi Maha Kuasa.” QS. Al-An’am 6 12 Katakanlah, “Bagi siapakah apa-apa yang di langit dan bumi?” Katakanlah, “Bagi Allah.” Dia telah menetapkan ke atas diriNya akan memberikan rahmat. Sesungguhnya Dia akan menghimpun kamu pada Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan diri mereka, maka mereka tidak beriman.” QS. Al-An’am 6 19 Katakanlah, “Apakah saksi yang paling besar?” Katakanlah, “Allah lah saksi di antara aku dan kamu. Diwahyukan kepadaku Al-Qur’an ini untuk aku memberikan amaran kepada engkau dan sesiapa yang sampai kepadanya Al-Qur’an. Adakah engkau menyaksikan bahawa bersama Allah ada tuhan-tuhan yang lain?” Katakanlah, “Aku tidak menyaksikan demikian.” Katakanlah, “Hanya Dia-lah Tuhan yang satu dan aku bersih dari apa yang kamu sekutukan.” QS. An-Naml 27 59 Katakanlah, “Segala puji-pujian itu adalah hanya untuk Allah dan salam sejahtera ke atas hamba-hambanya yang dipilih. Adakah Allah yang paling baik ataukah apa yang mereka sekutukan?” QS. An-Nur 24 35 “Allah memberi cahaya kepada seluruh langit dan bumi.” QS. Al-Baqarah 2 255 “Allah. Tidak ada tuhan melainkan Dia. Dia hidup dan berdiri menguasai seluruh isi bumi dan langit.” Didukung Dengan Dalil Yang Kuat QS. Al-Qiyamah 75 14-15 Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. Meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. Makrifatullah yang sahih dan tepat itu mestilah bersandarkan dalil-dalil dan bukti-bukti kuat yang telah siap disediakan oleh Allah untuk manusia dalam berbagai bentuk agar manusia berpikir dan membuat penilaian. Oleh karena itu banyak fenomena alam yang dibahas oleh Al-Quran dan diakhiri dengan kalimat pertanyaan tidakkah kamu berpikir, tidakkah kamu mendengar. Pertanyaan-pertanyaan itu mendudukkan kita pada satu pandangan yang konkrit betapa semua fenomena alam adalah di bawah milik dan aturan Allah swt. Dalil-dalil Naqli [QS. Al-An’am 6 19] Katakanlah, “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah, “Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qu’ran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an kepadanya. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?” Katakanlah, “Aku tidak mengakui.” Katakanlah, “Sesungguhnya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dengan Allah.” Aqli, [QS. Ali Imran 3 190] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Fitri, [QS. Al-A’raf 7 172] Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi.” Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini keesaan Tuhan.” Dapat Menghasilkan peningkatan iman dan taqwa. Apabila kita betul-betul mengenal Allah mentadaburi dalil-dalil yang dalam, hubungan kita dengan Allah menjadi lebih akrab. Apabila kita dekat dengan Allah, Allah lebih dekat lagi kepada kita. Setiap ayat Allah baik ayat qauliyah maupun kauniyah tetap akan menjadi bahan berpikir kepada kita dan penambah keimanan serta ketakwaan. Dari sini akan menghasilkan pribadi muslim yang merdeka, tenang, penuh keberkatan, dan kehidupan yang baik. Tentunya tempat abadi baginya adalah surga yang telah dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba yang telah diridhaiNya. Kemerdekaan [QS. Al-An’am 6 82] Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman syirik, mereka itulah yang mendapat keamanan; dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ketenangan [QS. Al-Ra’du 13 28] Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Barakah [QS. Al-A’raf 7 96] Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Kehidupan Yang Baik [QS. Al-Nahl 16 97] Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Surga [QS. Yunus 10 25-26] Allah menyeru manusia ke Darussalam surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus Islam. Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Mardhotillah [QS. Al-Bayinah 98 8] Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya. dkwt download
ASSALAAMU 'ALAIKUM YAA AKHWANII MUSLIMIINA WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH......... . Para Akhwanil Muslimin yang dirahmati Allah... . Mari bersama- sama menyimak tentang pertanyaan- pertanyaan ilmu Ma'rifat dan serta jawabannya, agar kita semua memahami beberapa hal yang mesti kita fahami. Mari dengarkan sambil berkonsetrasi dalam hati masing- masing. . Pertanyaan pertama . BAGAIMANAKAH UNTUK BISA MENUTUPI PINTU SYAITHAN ??? . Jawabanya adalah . Untuk bisa menutupi pintu- pintu itu mudah saja, asalkan kita tahu rahasia kejadiannya yaitu BUANGKAN KE-AKUAN SENDIRI KEPADA KE-AKUAN ALLAH. ITULAH PENUTUP PINTU- PINTU SYAITHAN... . . Pertanyaan kedua . APAKAH SEGALA PUNCAKNYA ILMU MA'RIFAT ITU ??? . . Jawabannya adalah . Puncak segala Ilmu Ma'rifat itu adalah KOSONG... . . Pertanyaan ketiga . DIMANAKAH YANG DISEBUT RAHASIA PADA AL-QUR'AN ??? . . Jawabannya adalah . Rahasia pada Al-Qur'an itu adalah TIADA HURUF- TIADA SUARA- DAN TIADA KATA- KATA... . . Pertanyaan ke-empat . APAKAH YANG DINAMAKAN TUHAN YANG 'AZALI ITU ??? . . Jawabannya adalah . Yang dinamakan Tuhan yang 'Azali itu ialah TIADA MEMPUNYAI NAMA KECUALI HANYA DINAMAKAN " HUWA ". SETELAH ITU BARU " HU ". HU ITU ADALAH DIA ALLAH TA'ALA, DAN NUR-NYA ITU BERNAMA MUHAMMAD... . . Pertanyaan kelima . APAKAH BEDA NUR ALLAH DENGAN NUR MUHAMMAD ??? . . Jawabannya adalah . Karena Nur Allah dengan Nurnya Muhammad itu TIADA LAIN. Barangsiapa yang mengira berlainan, maka KAFIRLAH IA ITU. . . Pertanyaan ke-enam . BENARKAH NUR ITU ARTINYA CAHAYA ??? . . Jawabannya adalah . ITU TIDAK BENAR. Itu hanyalah kata- kata kiasan saja. NUR YANG SEBENARNYA BUKANLAH CAHAYA, BUKAN BENDA DAN BUKAN DZAT DAN BUKAN SIFAT. Tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui kecuali ORANG YANG MEMPEROLEH PETUNJUK HIDAYAH DARI-NYA... . . Pertanyaan ketujuh . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MAKKAH ITU ??? . . Jawabannya adalah . Yang dimaksud Makkah itu adalah MUHAMMAD. . . Pertanyaan kedelapan . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MADINAH ITU ??? . . Jawabannya adalah . Yang dimaksud Madinah itu adalah DUA KALIMAT SYAHADAT. . . Pertanyaan kesembilan . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KA'BAH ITU ??? . . Jawabannya adalah . Yang dimaksud Ka'bah itu adalah ADAM. . . Pertanyaan kesepuluh . KEMANAKAH MASUKNYA HURUF MIM- HA- MIM- DAL ITU ??? . . Jawabannya adalah . Masuknya huruf pada MUHAMMAD itu ialah masuk kepada Huruf ALIF- LAM AWAL- LAM AKHIR DAN HA. . . Pertannyaan kesebelas . YANG MANA MENYATUNYA HURUF MUHAMMAD ITU ??? . . Jawabannya ialah . Yang menyatu itu ialah ALIF DIDALAM MIM. LAM AWAL PADA HA. LAM AKHIR PADA MIM. HA PADA DAL. . . Pertanyaan kedua belas . APA ARTI SIN- BA - QAF ??? . . Jawabannya adalah . SIN itu adalah Rahasia alam semesta. BA itu adalah Kejadian alam semesta. KAF itu adalah Meliputi alam semesta. . . Pertanyaan ketiga belas . COBA JELASKAN SEDIKIT SAJA TENTANG SIN - BA - QAF ITU !!! . . Jawabannya begini . SIN - BA - QAF itu adalah SIN itu Rahasia ALLAH Ta'ala BA itu Rahasia MUHAMMAD. QAF itu Rahasia ALAM SEMESTA. . . . . Mari kita simak bersama- sama. Ringkas saja Ana jelaskan. Dengarkan baik- baik dengan seksama . . " ALLAH YA MUHAMMAD- MUHAMMAD YA ALLAH " . APAKAH ARTI " BA - ALIF - MIM - LAM ??? Yakni BAHRUL ABU MALUN LAQUT... . Apakah yang dimaksud dengan BAHRUL ABU MALUN LAQUD ITU ??? . Yang dimaksud itu adalah yang disebut " BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM " Itulah ASMA ALLAH yang sangat Rahasia. . Dari itu wahai para kaum Muslimin Ana Mohon pada kalian semua yang hadir distatus Ana TUTUPLAH ILMU INI KARENA ILMU INI BUKAN UNTUK PARA AHLINYA SEBAB BISA MEMBAWA FITNAH BESAR DIMATA PUBLIK... INGAT ITU !!!?- . . APA MUNGKIN ADA BA -ALIF - MIM - LAM - JIKA TIDAK ADA SIN - BA - QAF TIDAK ADA ??? . . . Nah Tentunya " BA - ALIF - MIM - LAM pun tidak ada juga. Yang jelasnya adalah Jika Muhammad tidak ada, SIAPA YANG MENGATAKAN TUHAN ITU ADA ??? . Jadi buktinya Tuhan itu ADA, adanya AKU. Dan adanya AKU, ADANYA TUHAN. Jadi inti sari kalimat " LAA ILAAHA ILLALLAAHU " Tidak ada Tuhan melainkan AKU... Sekarang AKU-KU Lenyap dalam JIBU. " LAA HARFUN WALAA SHAUTIN " Artinya Tiada Huruf - Tiada Suara atau Tiada Kata- Kata. . . AKU KINI TIDAK ADA DISANA, HANYA ENGKAU- TUNGGAL SEMATA- MATA. KINI AKU TIDAK ADA LAGI MENGATAKAN AKU. HANYA AKU MENGATAKAN ENGKAU-LAH TUHAN-KU. . Yang dimaksud Engkau-lah Tuhan-ku adalah Yang Tuhan itu adalah AKU DIDALAM RAHASIA-KU... . . Nah para Akhwanil Muslimin yang di-Rahmati Allah... . Demikianlah ulasan tentang tanya jawab ilmu Tauhid ini, agar kita memahami tentang ke-Esaan Dzat Allah Ta'ala. Semoga keterangan dari kami ini, menjadi sebuah pengetahuan kita semua. Agar kita menyadari tentang arti hidup didunia ini. Lebih terkurang, Ana Mohon ma'af . Was-Salaamu 'Alaikum Wa Rahmatullaahi Wa barakaatuh... . . Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin...
pertanyaan tentang ma rifatullah